MATAHARI DI ALUN-ALUN KIDUL (1)
Tanggal 27 juli kemarin, kami, mahasiswa PPG UNJ, berangkat menuju
jogjakarta. Ini merupakan salah satu program asrama, yakni wisata edukasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat kami menjadi guru profesional dengan mengenal
budaya yang ada di Indonesia katanya. Aku sih nganggepnya jalan jalan.hehe, maapken
yak. Aku sendiri belum pernah ke Jogja
soalnya. Jadinya antusias banget. Hehe. katrok banget ya, kalo temen-temen
sih kayaknya ada yang udah sering ke jogja jadinya mereka gak terlalu
antusias. Bahkan ada yang rumahnya di jogja.
Malam sebelum berangkat aku menyiapkan barang yang akan dibawa. Maunya
sih ringkas, tapi kami diminta bawa pakaian olahraga dan batik. Ini untuk
keperluan dokumentasi. Lagipula kami akan mengunjungi keraton,
jadi katanya harus pakai batik biar sopan.
Kami berangkat sekira pukul 15, berdasarkan jadwal. Tapi ternyata kami
berangkat sekira pukul 16. Karena ternyata mobil yang akan membawa kami terjebak
macet. Setelah menerima arahan dari Pak Toto Bintoro, kami langsung berangkat
menuju jogja. Kami menggunakan 6 bus karena total mahasiswa yang akan berangkat
sekitar 260 orang. Aku masuk bis 6, bersama teman-teman sekelas MTK dan Pendidikan
luar biasa. Aku sendiri dari prodi MTK, jadi Kalo dijumlahkan sekitar 40 orang.
Sejak berangkat, suasana ramai sudah terlihat di bus. Teman-teman
sekelas yang memang punya suara keras
diatas rata-rata, memang tak sungkan-sungkan mengeluarkan suara. Suara pesawat
super sonik aja dibuat keki. Aku agak kasihan dengan teman-teman dari PLB, yang
rata-rata pendiam. Tapi mereka memang luar biasa kok. Tetap tenang dengerin kami nyanyi-nyanyi ga jelas. Nanganin anak
berkebutuhan khusus aja, mereka sanggup apalagi cuma kami. guru PLB itu udah
cantik, sholihah, manis, pokoknya keren deh. Ini ngomogin apa lah..hahaha.
maklumin ya, hehe.
Fasilitas bus cukup baik, ada bantal, selimut, kasur beneran ada
tapi Cuma buat supir kalo mau istirahat, dispenser, juga ada mesin cuci,
kulkas, yang ini nggak ding, bohong! Cukup baik kok, malahan AC nya dingin
banget. Sayangnya ga ada kamar mandi aja. Soalnya kalo dihitung-hitung, lumayan
juga biaya untuk ke kamar mandi. pan kita 4 hari dalam perjalanan. Kalo
sekali masuk kamar mandi 2000, itung aja
sendiri. Kayaknya mesti memikirkan tentang bisnis toilet.
Pertama kali transit, kita berhenti di kilometer 57 di tol Cipali. Habis
itu kita berhenti lagi di rumah makan pringsewu. Kita makan malam dan sholat
disini. Dirumah makan ini, ada promo khusus, kalo ulang tahun dibulan ini,
dapet puding gratis. Makanannya enak, nasinya pulen. Kayaknya nasinya make
Beras Mak Ny*S, beras yang kemaren abis digerebeg rame-rame. Soalnya pulen beud.hehe.
aku sih bingung kenapa beras ini digerebek. kan wajar beli mahal dari petani,
dipisah jadi premium dan dijual lebih mahal. Ga dipaksa kok yang mau beli.
Harusnya yang digerebeg itu yang jual mahal Listrik sama garem, barang yang
dibutuhkan tiap hari malah mahal. eh. Kok ngelantur ya.
Menjelang tengah malam kita berhenti di sebuah restoran di bumi ayu,
jawa tengah. Kira kira pertengahan antara jakarta-jogja. Kita berhenti unuk
sekedar kekamar mandi untuk kemudian melanjutkan perjalanan. kita makan pagi,
mandi dan putu-putu,,hehe. Dirumah makan ini ada yang jual pernak pernik
untuk oleh-oleh, ada kacamata, gantungan kunci, topi. Disini murah kok,
gantungan kunci aja Cuma 1000.
Sekira jam 8 kami berangkat menuju objek pertama, yaitu borobudur. Tidak
jauh dari tempat kami makan, paling hanya 15 menit. Saat keluar dari mobil,
ternyata masih sepi, maklum kami dateng kepagian agaknya. Soalnya masih jam
setengah 9, bahkan banyak toko sovenir masih tutup.
Kami berjalan cukup jauh menuju pintu masuk. Selama perjalanan menuju
pintu masuk, aku melihat banyak turis asing yang berkunjung kesini. Dipintu
masuk ada tempat yang menyediakan semacam sarung. Sarung ini dipakai bila ada
pengunjung yang memakai pakaian terlalu terbuka, karena ini adalah tempat
sucinya umat budha maka harus dihormati. Jadi, disarankan kalo mau kesini
kenakan pakaian yang sopan ya.
Kami masuk dari pintu selatan, dari jauh kemegahan borobudur sudah
terlihat. Gagah. Hitamnya batu andesit yang khas membuat aroma mistisnya makin terasa. Juga ada bagian jalan yang ditutupi oleh payung. Artistik sekali. Saat kami tiba, ternyata sedang ada
festival musik untuk menarik wisatawan. Menurut pemandu kami,borobudur adalah
bangunan suci umat budha. katanya beliau juga, kalo umat hindu mau buat bangunan
suci harus tiga syarat, yaitu berada ditempat tinggi, dekat air dan hutan.
Disekitar borobudur juga, ada pohon yang disucikan oleh umat budha. tapi saat
kami kesana, pohonnya sedang meranggas sehingga kami tak bisa melihat secara
utuh.
Sambil mendengarkan, kami berjalan menaiki tangga. Dari bawah sampai
menuju bagian pondasi borobudur, kau hitung ada 60 anak tangga. Ini baru dasar,
masih 6 lantai lagi! Di borobudur ada
patung singa, katanya jumlahnya ada 32 buah. Aku sih ga ngitung, percaya aja
deh.
Aku langsung naik ke lantai paling atas, tangganya sudah dibuat dari
kayu dan besi sebagai ganti tangga batu. Ini dibuat agar batu aslinya tidak
rusak. Borobudur pernah dipugar dua kali, pertama oleh pemerintah belanda,
kedua oleh pemerintah RI. Borobudur juga pernah rusak karena gempa. Saat kami
kesini. Ada bagian dari candi yang ditutupi oleh terpal, kemungkinan sedang di
pugar juga. Borobudur dikelilingi oleh pegunungan, pemandangan dari atas
sungguh indah. 3600 pemandangan dapat kita lihat. Sungguh luarbiasa.
Aku sampai bingung, bagaimana mereka membuat bangunan semegah ini dengan hanya
menumpuk batu. Iya sih, soalnya kalo menimpuk batu namanya tawuran.
continue