Sebelum ikut program SM-3T, kamu harus melewati
beberapa tes.
1. Yang pertama, yaitu tes administrasi.
Tes ini berupa pengisian form secara online. Karena berhadapan dengan sistem, tes ini bisa sangat kejam. Sistem tidak akan toleran terhadap pendaftar yang tidak memenuhi kualifikasi. Meskipun hanya sedikit. Sebagai pengalaman, teman saya gagal mendaftar hanya karena tidak ada namanya dalam data base dikti. Padahal sebenarnya, dia hanya salah dalam penulisan nama. Kan serem. Jadi, meskipun terlihat sederhana tes ini sangat penting karena menjadi tes awal untuk mengikuti tes selanjutnya
Tes ini berupa pengisian form secara online. Karena berhadapan dengan sistem, tes ini bisa sangat kejam. Sistem tidak akan toleran terhadap pendaftar yang tidak memenuhi kualifikasi. Meskipun hanya sedikit. Sebagai pengalaman, teman saya gagal mendaftar hanya karena tidak ada namanya dalam data base dikti. Padahal sebenarnya, dia hanya salah dalam penulisan nama. Kan serem. Jadi, meskipun terlihat sederhana tes ini sangat penting karena menjadi tes awal untuk mengikuti tes selanjutnya
2. Yang kedua, yaitu tes tulis berbasis
komputer.
setelah diumumkan lulus tes administrasi, pendaftar akan diarahkan untuk tes tertulis berbasis komputer. Pada akun yang dibuat pendaftar, pihak penyeleksi akan menentukan kapan dan dimana kita akan tes tulis. Tahun lalu, saya tes tulisnya dilaboratorium komputer di Universitas Negeri Jakarta. Soalnya cukup banyak, berupa soal TPA, kependidikan, serta tes bidang kemampuan. Dalam tes ini banyak yang akan gugur, jadi harap bersiap-siap.
setelah diumumkan lulus tes administrasi, pendaftar akan diarahkan untuk tes tertulis berbasis komputer. Pada akun yang dibuat pendaftar, pihak penyeleksi akan menentukan kapan dan dimana kita akan tes tulis. Tahun lalu, saya tes tulisnya dilaboratorium komputer di Universitas Negeri Jakarta. Soalnya cukup banyak, berupa soal TPA, kependidikan, serta tes bidang kemampuan. Dalam tes ini banyak yang akan gugur, jadi harap bersiap-siap.
Sedikit curhat ya, Sewaktu saya mendaftar
di jakarta, saat itu masih dalam bulan ramadhan. Jadi tes ini benar-benar membuat
saya sedikit kesulitan karena saya berasal dari lampung. Saya tidak punya
kenalan yang berdomisili di seputaran UNJ, sehingga saya harus menginap di salah
satu mushola yang ada di UNJ. Tapi saya tidak sendiri, ada beberapa teman yang
mendaftar dari wilayah lampung dan palembang. Kami tidur beralas sajadah
ditemani nyamuk-nyamuk nakal.sudah bujang menderita pula. Hahaha. Untungnya saya
punya mbak tingkat yang baik hati, yang mengarahkan saya untuk tinggal bersama
dengan temannya. Terimakasih mbak.
3.
Yang ketiga, yaitu tes wawancara.
Setelah diumumkan lulus tes tulis, pendaftar akan diarahkan untuk tes wawancara. Pada tes ini juga, peserta diminta untuk membawa persyaratan yang akan ditunjukan kepada panitia. Lihat syarat-syarat pendaftaran. karena saya memilih untuk tes melalui Jakarta, saya diarahkan untuk tes di UNJ. Karena sudah banyak berkomunikasi dengan teman-teman, ternyata banyak pendaftar yang berasal dar lampung juga. Sehingga pada tes ini saya sudah memiliki teman tak sendiri seperti tes sebelumnya. Kalo hati mah tetap aja ga bisa sendiri, harus ada yang nemenin kalo gak ya….kok malah ngelantur ya, wkwkw. Walaupun tetap dalam rangkaian seleksi, tes wawancara ini sudah hampir 90 % dipastikan lulus, menurut pandangan saya lho. Karena hampir semuan yang ikut tes wawancara melanjutkan hingga proses pengabdian. Meskipun ada beberapa yang tidak melanjutkan. Tes ini akan memastikan kesiapan kita dalam menjalankan pengabdian. Apakah kita sanggup mengabdi dalam keterbatasan dan kekurangan sumberdaya ? karena memang benar, saat pengabdian, kita benar-benar akan sendiri dalam menghadapai tantangan. Dan menurut saya pertanyaan tersulit yang diajukan adalah, apakah anda siap untuk menunda nikah selama 2,5 tahun? Arhg…menyebalkan. Saya mengangguk tidak rela.
Setelah diumumkan lulus tes tulis, pendaftar akan diarahkan untuk tes wawancara. Pada tes ini juga, peserta diminta untuk membawa persyaratan yang akan ditunjukan kepada panitia. Lihat syarat-syarat pendaftaran. karena saya memilih untuk tes melalui Jakarta, saya diarahkan untuk tes di UNJ. Karena sudah banyak berkomunikasi dengan teman-teman, ternyata banyak pendaftar yang berasal dar lampung juga. Sehingga pada tes ini saya sudah memiliki teman tak sendiri seperti tes sebelumnya. Kalo hati mah tetap aja ga bisa sendiri, harus ada yang nemenin kalo gak ya….kok malah ngelantur ya, wkwkw. Walaupun tetap dalam rangkaian seleksi, tes wawancara ini sudah hampir 90 % dipastikan lulus, menurut pandangan saya lho. Karena hampir semuan yang ikut tes wawancara melanjutkan hingga proses pengabdian. Meskipun ada beberapa yang tidak melanjutkan. Tes ini akan memastikan kesiapan kita dalam menjalankan pengabdian. Apakah kita sanggup mengabdi dalam keterbatasan dan kekurangan sumberdaya ? karena memang benar, saat pengabdian, kita benar-benar akan sendiri dalam menghadapai tantangan. Dan menurut saya pertanyaan tersulit yang diajukan adalah, apakah anda siap untuk menunda nikah selama 2,5 tahun? Arhg…menyebalkan. Saya mengangguk tidak rela.
Setelah lulus tes wawancara, peserta akan diarahkan
untuk mengikuti proses prakondisi dan siap siap berangkat menuju pengabdian.
YP
Obee media